bramchandra
Gerbang itu besar dan tinggi. Pintunya dari kayu tebal dan bergerendel besi. Kaum Kristen di seluruh dunia mengenal gerbang itu sebagai pintu masuk Gereja Makam Kudus di Yerusalem.

Makam itu adalah bangunan tersuci umat Kristen. Mereka percaya gereja itu dibangun di atas bukit Golgotha, tempat Yesus Kristus disalib dan makam tempat ia bangkit kembali.

Wajeeh Nuseibeh bukan Kristen. Lelaki gemuk berusia 55 tahun itu beragama Islam dan hidup turun-temurun di kota yang menjadi Ibu Kota Israel itu.

Wajeeh Nuseibeh
Tapi, demikianlah adanya. Makam suci itu dijaga selama berabad-abad oleh sebuah keluarga Muslim. Wajeeh adalah salah satu keturunan keluarga itu yang kini menjadi juru kunci Gereja Makam Kudus.

“Tak seorang pun di seluruh dunia yang boleh membuka gereja itu kecuali aku,” katanya seperti dilaporkan Time edisi 31 Juli 2006.

Ketika Kalifah Umar menguasai Yerusalem pada tahun 638, ia menugaskan seorang prajurit Arab, nenek moyang Wajeeh, menjaga gereja itu. Sejak itu keluarga Nuseibah tak cuma menjaga gereja tapi juga menjadi wasit bagi tujuh sekte Kristen yang saling memperebutkannya.

Tiga kelompok terkuat — Katolik Roma, Yunani, dan Armenia — memegang 70 persen kepemilikan gereja. Setiap kelompok mengaku berhak memiliki tempat suci itu. Masing-masing meletakkan patung-patung malaikatnya di dalam basilika.

Beberapa tahun lalu, misalkan, sekitar 500 pendeta Yunani dan Fransiskan bercekcok berjam-jam, saling melempar bangku dan memukul dengan tangkai tempat lilin. Ini terjadi gara-gara satu sekte harus melintasi barang suci milik yang lain.

Selama berabad-abad kecurigaan dan kebencian itu membuat hanya seorang Muslim yang dapat dipercaya memegang kunci Makam. “Kaum Kristen menilai aku netral,” kata Wajeeh.

Wajeeh hanya digaji sekitar Rp 45 ribu per bulan oleh masing-masing sekte. Jadi, ia menerima sekitar Rp 315 ribu per bulan untuk mengurusi tempat itu. Tapi, dia mengerjakannya dengan serius karena itulah tugas keluarganya.

Keluarga Nuseibeh dulu punya ladang-ladang zaitun yang luas, tapi telah musnah setelah perang 1967 ketika Israel menjajah wilayah Yordania.

Wajeeh mendapat uang tambahan sebagai pemandu wisata. Sebagian keluarga Nuseibeh kini menjadi profesor dan pengusaha, tapi takdir Wajeeh, yang diwariskan oleh ayahnya, adalah menjaga Makam Suci.

“Kadangkala orang-orang memarahiku. ‘Kamu Muslim. Apa yang kau lakukan di sini?’ Aku katakan kepada mereka, ‘Kami tidak fanatik. Kami menghormati kaum Kristen’,” kata Wajeeh.
bramchandra
Wow,seburuk apa sih depresinya orang yang sedang patah hati, sampai-sampai bisa menyebabkan serangan jantung? kitties17

Aku baru saja nemuin artikel yang cukup menarik dari "Health News".Mungkin kamu sudah ada yang tahu juga soal ini,kalau ternyata hati yang hancur atau sering kita bilang patah hati alias broken heart bisa menjadi ancaman kesehatan yang serius bagi yang merasaknnya,hal ini dikatakan oleh para peneliti Australia yang menemukan bahwa orang-orang berduka atau bersedih karena kehilangan orang yang dicintai dapat mengakibatkan enam kali lebih besar untuk menderita serangan jantung. kitties16

Sebuah Yayasan Jantung di Amerika Serikat juga telah melakukan studi tentang perubahan fisik yang diderita secara langsung terjadi pada seseorang setelah mengalami kehilangan yang mendalam, orang-orang yang patah hati mempunyai risiko lebih tinggi secara signifikan dengan masalah jantung, kata pemimpin peneliti Thomas Buckley.

Sebuah tim di University of Sydney, Australia, juga ikut mempelajari bahwa terdapat 80 dari 100 orang dewasa yang mempunyai serangan jantung mendadak akibat patah hati yang mendalam.

Lagi-lagi ahli psikologi terkenal Dr Thomas Buckley menyatakan pendapat bahwa "Emotional dan perubahan mood yang terbesar selama ini.

"Secara keseluruhan, yang berduka telah terjadi peningkatan kecemasan, depresi dan kemarahan, dengan peningkatan hormon stres maka tidur dan nafsu makan akan berkurang. [Generate by Smileykiti]

"Mereka yang patah hati juga menunjukkan peningkatan tekanan darah dan denyut jantung, sehingga bersamaan juga dengan kekebalan tubuh dan pembekuan darah yang semakin berkurang.Dan semua perubahan tersebut dapat berkontribusi pada serangan jantung." [Generate by Smileykiti]

Wah, mungkin hal ini juga yang membuat populasi manusia di negara-negara berkembang semakin berkurang, karena warganya banyak yang meninggal akibat kehilangan sesesorang atau sesuatu yang mereka sayangi, sehingga depresi berat yang mereka rasakan berujung pada bunuh diri.

Duh, jangan sampai ya kita patah hati or sedih berlarut-larut. Karena yang akan lebih sedih justru orang-orang di sekitar kita yang masih perhatian dengan kita, yang ada patah hati kamu hanya akan menyusahkan dan membuat sedih mereka. kitties4
bramchandra
Berikut ini kumpulan judul Skripsi KTI Gizi :

1. TINJAUAN PENATALAKSANAAN DIET PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT DIABETES MELITUS DENGAN KOMPLIKASI NEFROPATI DI…
2. HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN LINGKUNGAN RUMAH DENGAN KEJADIAN PENYAKIT TBC PADA BALITA YANG MENDAPAT IMUNISASI BCG DI KABUPATEN ……… TAHUN 2009
3. HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KEBUTUHAN GIZI ANAK USIA SEKOLAH DI ….
4. GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU TENTANG GIZI PADA BALITA DI …
5. PERBEDAAN ANTARA PETUGAS GIZI YANG MENGGUNAKAN PROSEDUR TETAP TATALAKSANA GIZI DENGAN YANG TIDAK MENGGUNAKAN DI …
6. GAMBARAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG POLA MENU SEIMBANG DI…
7. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A DOSIS TINGGI PADA BALITA OLEH KADER DI …
8. GAMBARAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG DIET MAKANAN PADA PENDERITA PENYAKIT THYPOID DI …
9. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ……
10. GAMBARAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG MANFAAT GIZI SEIMBANG DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN SEHARI-HARI DI…
11. GAMBARAN DAN SIKAP ORANGTUA YANG MEMILIKI BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI…
12. HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI…
13. PENATALAKSANAAN DIET PADA PASIEN PASCA BEDAH DI …
14. HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI …
15. HUBUNGAN PEKERJAAN DAN KONDISI SOSIAL BUDAYA DENGAN STATUS GIZI MASYARAKAT DI …
16. FAKTOR PENYEBAB DAN YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA GIZI KURANG PADA BALITA DI …
17. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEBUTUHAN GIZI DI …
18. PERBANDINGAN METODE PENGGUNAAN ANTROPOMETRI DENGAN BIOKIMIA DALAM PEMERIKSAAN STATUS GIZI SISWA SMA DI …
19. HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KEBUTUHAN GIZI ANAK USIA SEKOLAH DI ….
20. KARAKTERISTIK BALITA GIZI KURANG DI KAMPUNG ………TAHUN 2008
21. GAMBARAN PENGETAHUAN ORANGTUA TENTANG KEBUTUHAN GIZI BALITA DI ….
22. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BURUK PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS…

KIre..2x yang mane ye.?yang enak.??
bramchandra

DIFTERI

1. Gambaran Umum

Difteri merupakan penyakit menular yang sangat berbahaya pada anak anak. Penyakit ini mudah menular dan menyerang terutama daerah saluran pernafasan bagian atas. Penularan biasanya terjadi melalui percikan ludah dari orang yang membawa kuman ke orang lain yang sehat. Selain itu penyakit ini bisa juga ditularkan melalui benda atau makanan yang terkontaminasi.

Difteri adalah penyakit akibat terjangkit bakteri yang bersumber dari Corynebacterium diphtheriae (C. diphtheriae). Penyakit ini menyerang bagian atas mukosa saluran pernafasan dan kulit yang terluka. Tanda-tanda yang dapat dirasakan ialah sakit tekak dan demam secara tiba-tiba disertai tumbuhnya membran kelabu yang menutupi tonsil serta bagian saluran pernafasan.

2. Penyebab

Difteri disebabkan oleh kuman Corynebacterium diphtheriae, suatu bakteri gram positif yang berbentuk polimorf, tidak bergerak dan tidak membentuk spora. Difteria disebarkan daripada kulit, saluran pernafasan dan sentuhan dengan pesakit difteria itu sendiri.

Pembawa kuman ini adalah manusia sendiri dan amat sensitif pada faktor-faktor alam sekitar seperti kekeringan, kepanasan dan sinar matahari. Difteri disebarkan dari kulit, saluran pernafasan dan sentuhan dengan penderita difteri itu sendiri. Tingkat kematian akibat difteri paling tinggi di kalangan bayi dan orang tua dan kematian biasanya terjadi dalam masa tiga hingga empat hari.

3. Gejala

Gejala utama dari penyakit difteri yaitu adanya bentukan pseudomembran yang merupakan hasil kerja dari kuman ini. Pseudomembran sendiri merupakan lapisan tipis berwarna putih keabu abuan yang timbul terutama di daerah mukosa hidung, mulut sampai tenggorokan. Disamping menghasilkan pseudomembran, kuman ini juga menghasilkan sebuah racun yang disebut eksotoxin yang sangat berbahaya karena menyerang otot jantung, ginjal dan jaringan syaraf. Tanda-tanda yang dapat dirasakan ialah sakit tekak dan demam secara tiba-tiba disertai tumbuhan membran kelabu melitupi tonsil serta bahagian saluran pernafasan.

4. Gambaran klinis

Serangan berbahaya pada periode inkubasi 1 sampai dengan 5 hari, jarang ditemui lebih lama. Dapat menyebabkan infeksi nasopharynx yang menyebabkan kesulitan bernapas dan kematian. Penyebab utamanya adalah radang pada membran saluran pernapasan bagian atas, biasanya pharynx tetapi kadang2 posterior nasal passages, larynx dan trakea, ditambah kerusakan menyeluruh ke seluruh organ termasuk myocardium, sistem saraf, ginjal yang disebabkan exotosin (Plotkins) organisme. Ketika difteri menyerang tenggorokan dan tonsil, gejala awalnya adalah radang tenggorokan, kehilangan nafsu makan, dan demam. Dalam waktu 2-3 hari, lapisan putih atau aba-abu ditemukan di tenggorokan atau tonsil. Lapisan ini menempel pada langit-langit dari tenggorokan dan dapat berdarah. Jika terdapat pendarahan, lapisan berubah menjai aba-abu kehijauan atau hitam. Penderita difteri biasanya tidak demam panas tapi dapat sakit leher dan sesak napas.

5. Klasifikasi

Menurut tingkat keparahannya, penyakit ini dibagi menjadi 3 tingkat yaitu :

J Infeksi ringan bila pseudomembran hanya terdapat pada mukosa hidung dengan gejala hanya nyeri menelan.

J Infeksi sedang bila pseudomembran telah menyerang sampai faring (dinding belakang rongga mulut) sampai menimbulkan pembengkakan pada laring.

J Infeksi berat bila terjadi sumbatan nafas yang berat disertai dengan gejala komplikasi seperti miokarditis (radang otot jantung), paralisis (kelemahan anggota gerak) dan nefritis (radang ginjal).

Disamping itu, penyakit ini juga dibedakan menurut lokasi gejala yang dirasakan pasien :

J Difteri hidung bila penderita menderita pilek dengan ingus yang bercampur darah.

J Difteri faring dan tonsil dengan gejala radang akut tenggorokan, demam sampai dengan 38,5 derajat celsius, nadi yang cepat, tampak lemah, nafas berbau, timbul pembengkakan kelenjar leher. Pada difteri jenis ini juga akan tampak membran berwarna putih keabu abuan kotor di daerah rongga mulut sampai dengan dinding belakang mulut (faring).

J Difteri laring dengan gejala tidak bisa bersuara, sesak, nafas berbunyi, demam sangat tinggi sampai 40 derajat celsius, sangat lemah, kulit tampak kebiruan, pembengkakan kelenjar leher. Difteri jenis ini merupakan difteri paling berat karena bisa mengancam nyawa penderita akibat gagal nafas.

J Difteri kutaneus dan vaginal dengan gejala berupa luka mirip sariawan pada kulit dan vagina dengan pembentukan membran diatasnya. Namun tidak seperti sariawan yang sangat nyeri, pada difteri, luka yang terjadi cenderung tidak terasa apa apa.

6. komplikasi

Komplikasi yang terjadi antara lain kerusakan jantung, yang bisa berlanjut menjadi gagal jantung. Kerusakan sistem saraf berupa kelumpuhan saraf penyebab gerakan tak terkoordinasi. Kerusakan saraf bahkan bisa berakibat kelumpuhan, dan kerusakan ginjal.

7. pengobatan dan perawatan

Perawatan bagi penyakit ini termasuk antitoksin difteria yang melemahkan toksin dan antibiotik. Erythromycin dan penisilin membantu menghapuskan bakteria dan menghentikan pengeluaran toksin. Umumnya difteria boleh dicegah melalui vaksinasi. Bayi, kanak-kanak, remaja, dan orang dewasa yang tidak mempunyai cukup pelalian memerlukan suntikan booster setiap 10 tahun.

Penderita difteri sebaiknya dirawat di rumah sakit, di unit perawatan intensif. Ia akan diberi suntikan antitoksin dan mendapatkan pemantauan ketat terhadap sistem pernafasan dan jantung. Untuk melenyapkan bakteri diberikan antibiotik. Pemulihan difteri yang berat akan berlangsung perlahan. Biasanya anak tidak boleh terlalu banyak bergerak, karena kelelahan bisa melukai jantung yang meradang.

PERTUSIS

A. Pengertian

Pertusis disebut juga batuk rejan (whooping cough) atau batuk seratus hari. Penyakit ini menular akut yang menyerang saluran pernapasan. Penyebabnya adalah kuman Bordetella (Haemophilus) pertussis.Penularannya terjadi melalui udara. Penderita yang terserang pertusis mengalami batuk yang khas dengan suara melengking. Penyakit ini sering ditemukan pada anak-anak berusia di bawah lima tahun.

Difteri adalah radang tenggorokan yang dapat menyebabkan kerusakan jantung dan tenggorokan tersumbat. Pertusis ialah penyakit radang pernafasan (paru) yang disebut juga batuk rejan atau batuk 100 hari. Diebuat batuk 100 hari karena lama sakitnya dapat mencapai 3 bulan lebih (100 hari).gejala penyakit ini sangat khas, batuk yang bertahap, panjang dan lama disertai bunyi “whoop” dan diakhiri dengan muntah. Tetanus adalah penyakit kejang otot seluruh tubuh dengan mulut terkancing tidak bias dibuka.Pertusis diderita oleh orang dari semua golongan usia, tetapi mungkin parahsekali bagi bayi. Penyakit ini dapat dicegah dengan imunisasi pada usia 2, 4 dan 6 bulan. Suntikan booster diperlukan untuk anak yang berusia 4 tahun dan anak remaja, dan juga orang dewasa yang tinggal atau bekerja bersama anak kecil. Perawatan membantu mengawal penularan.

B. Penyebab ( etiologi )

Dalam perjalanannya, pertusis meliputi beberapa stadium, yaitu kataralis yang ditandai timbulnya batuk ringan, terutama pada malam hari, disertai demam dan pilek ringan. Stadium ini berlansung satu sampai dua minggu. Stadium kedua adalah spasmodik yang berlangsung dua sampai empat minggu. Gejalanya, batuk lebih sering, penderita berkeringat, dan pembuluh darah di muka-leher melebar. Serangan batuknya panjang, melengking, dan terus menerus sehingga penderita sulit bernapas dan disertai muntah. Kuku dan bibir penderita menjadi kebiruan karena darah kekurangan oksigen. Di luar serangan, penderita tampak sehat.
Pada stadium selanjutnya, yaitu konvalesensi, terjadi selama dua minggu. Gejalanya, penderita mereda batuknya dan berangsur-angsur mulai bertambah nafsu makannya.

Masa Inkubasi

Waktu terekspos sampai nampak tanda penyakit 3 sampai 12 hari.

Gejala

Biasanya dimulai dengan gejala ISPA ringan seperti batuk, bersin dan cairan hidung keluar terus menerus (pada stadium catarrhal) kemudian sesudah 1 minggu sampai 2 minggu dilanjutkan dengan batuk yg terus menerus namun diikuti masa dimana ada jeda batuk (stadium paroxysmal). Batuk ini mungkin dapat diikuti dengan adanya muntah, hal ini disebabkan rasa mual yg diderita, dan pada anak kecil dimana reflek fisiologis yg belum terbentuk secara sempurna maka akan menimbulkan muntah, hal ini tidak jarang membawa ke arah malnutrisi. Batuk ini dapat di picu oleh menguap, tertawa atau berteriak, dan akan berkurang sesudah 1 sampai 2 bulan. Komplikasi yg dapat mengikuti keadaan ini adalah pneumonia, encephalitis, hipertensi pada paru, dan infeksi bakterial yg mengikuti.

Tanda- tanda lain :

• Biasanya pertusis mulai seperti pilek saja – dengan ingus, kecapaian dan

adakalanya demam ringan.

• Kemudian timbulnya batuk, biasanya bertubi-buti, diikuti dengan rejan.

Adakalanya orang muntah setelah batuk.

• Pertusis mungkin parah sekali bagi anak kecil, yang mungkin membiru atau

berhenti bernapas sewaktu batuk dan mungkin harus dibawa ke rumah sakit.

• Anak yang lebih besar dan orang dewasa mungkin mengalami penyakit yang

lebih ringan dengan batuk yang berkelanjutan selama berminggu-minggu,

tanpa memperhatikan perawatan.

Penularan

Pertusis menular melalui droplet batuk dari pasien yg terkena penyakit ini dan kemudian terhirup oleh orang sehat yg tidak mempunyai kekebalan tubuh, antibiotik dapat diberikan untuk mengurangi terjadinya infeksi bakterial yg mengikuti dan mengurangi kemungkinan memberatnya penyakit ini (sampai pada stadium catarrhal) sesudah stadium catarrhal antibiotik tetap diberikan untuk mengurangi penyebaran penyakit ini, antibiotik juga diberikan pada orang yg kontak dengan penderita, diharapkan dengan pemberian seperti ini akan mengurangi terjadinya penularan pada orang sehat tersebut.

Pengobatan

Jika penyakitnya berat, penderita biasanya dirawat di rumah sakit. Mereka ditempatkan di dalam kamar yang tenang dan tidak terlalu terang. Keributan bisa merangsang serangan batuk. Bisa dilakukan pengisapan lendir dari tenggorokan. Pada kasus yang berat, oksigen diberikan langsung ke paru-paru melalui selang yang dimasukkan ke trakea. Untuk menggantikan cairan yang hilang karena muntah dan karena bayi biasanya tidak dapat makan akibat batuk, maka diberikan cairan melalui infus. Gizi yang baik sangat penting, dan sebaiknya makanan diberikan dalam porsi kecil tetapi sering. Untuk membasmi bakteri, biasanya diberikan antibiotik eritromycin.

Prognosis

Sebagian besar penderita mengalami pemulihan total, meskipun berlangsung lambat. Sekitar 1-2% anak yang berusia dibawah 1 tahun meninggal. Kematian terjadi karena berkurangnya oksigen ke otak (ensefalopati anoksia) dan bronkopneumonia.

Pencegahan

Imunisasi pada usia 2, 4, 6, dan 18 bulan dan 4-6 tahun. Diharapkan kemugkinan terkenanya pertusis akan makin rendah dengan diberikan nya imunisasi, dan gejala penyakit pun tidak akan seberat kalau tanpa diberikannya imunisasi.

Pengobatan pertusis ditujukan pada kuman penyebabnya dengan pemberian antibiotika yang sesuai, seperti eritromisin. Selain itu, diperlukan pula obat batuk dan obat untuk menenangkan penderita.

Pertusis dapat dicegah dengan imunisasi DPT, yaitu Difteri-Pertusis-Tetanus. Imunisasi ini diberikan tiga kali berturut-turut pada bayi usia tiga, empat, lima bulan. Pelayanan imunisasi ini tersedia di setiap tempat praktik dokter anak, rumah sakit, rumah bersalin, puskesmas, balai kesehatan ibu dan anak, serta posyandu.

Imunisasi DPT

Imunisasi DPT adalah suatu vaksin 3-in-1 yang melindungi terhadap difteri, pertusis dan tetanus.

Difteri adalah suatu infeksi bakteri yang menyerang tenggorokan dan dapat menyebabkan komplikasi yang serius atau fatal.

Pertusis (batuk rejan) adalah inteksi bakteri pada saluran udara yang ditandai dengan batuk hebat yang menetap serta bunyi pernafasan yang melengking. Pertusis berlangsung selama beberapa minggu dan dapat menyebabkan serangan batuk hebat sehingga anak tidak dapat bernafas, makan atau minum. Pertusis juga dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti pneumonia, kejang dan kerusakan otak.

Tetanus adalah infeksi bakteri yang bisa menyebabkan kekakuan pada rahang serta kejang

Vaksin DPT adalah vaksin 3-in-1 yang bisa diberikan kepada anak yang berumur kurang dari 7 tahun.

Biasanya vaksin DPT terdapat dalam bentuk suntikan, yang disuntikkan pada otot lengan atau paha.

Imunisasi DPT diberikan sebanyak 3 kali, yaitu pada saat anak berumur 2 bulan (DPT I), 3 bulan (DPT II) dan 4 bulan (DPT III); selang waktu tidak kurang dari 4 minggu. Imunisasi DPT ulang diberikan 1 tahun setelah DPT III dan pada usia prasekolah (5-6 tahun).

Jika anak mengalami reaksi alergi terhadap vaksin pertusis, maka sebaiknya diberikan DT, bukan DPT.

Setelah mendapatkan serangkaian imunisasi awal, sebaiknya diberikan booster vaksin Td pada usia 14-16 tahun kemudian setiap 10 tahun (karena vaksin hanya memberikan perlindungan selama 10 tahun, setelah 10 tahun perlu diberikan booster).

Hampir 85% anak yang mendapatkan minimal 3 kali suntikan yang mengandung vaksin difteri, akan memperoleh perlindungan terhadap difteri selama 10 tahun.

DPT sering menyebakan efek samping yang ringan, seperti demam ringan atau nyeri di tempat penyuntikan selama beberapa hari. Efek samping tersebut terjadi karena adanya komponen pertusis di dalam vaksin.
Pada kurang dari 1% penyuntikan, DTP menyebabkan komplikasi berikut:


- demam tinggi (lebih dari 40,5° Celsius)

- kejang

- kejang demam (resiko lebih tinggi pada anak yang sebelumnya pernah mengalami kejang atau terdapat riwayat kejang dalam keluarganya)

- syok (kebiruan, pucat, lemah, tidak memberikan respon).

Jika anak sedang menderita sakit yang lebih serius dari pada flu ringan, imunisasi DPT bisa ditunda sampai anak sehat.

Jika anak pernah mengalami kejang, penyakit otak atau perkembangannya abnormal, penyuntikan DPT sering ditunda sampai kondisinya membaik atau kejangnya bisa dikendalikan.

1-2 hari setelah mendapatkan suntikan DPT, mungkin akan terjadi demam ringan, nyeri, kemerahan atau pembengkakan di tempat penyuntikan.
Untuk mengatasi nyeri dan menurunkan demam, bisa diberikan asetaminofen (atau ibuprofen).
Untuk mengurangi nyeri di tempat penyuntikan juga bisa dilakukan kompres hangat atau lebih sering menggerak-gerakkan lengan maupun tungkai yang bersangkutan.
Imunisasi DT

Imunisasi DT memberikan kekebalan aktif terhadap toksin yang dihasilkan oleh kuman penyebab difteri dan tetanus.

Vaksin DT dibuat untuk keperluan khusus, misalnya pada anak yang tidak boleh atau tidak perlu menerima imunisasi pertusis, tetapi masih perlu menerima imunisasi difteri dan tetanus.

Cara pemberian imunisasi dasar dan ulangan sama dengan imunisasi DPT.
Vaksin disuntikkan pada otot lengan atau paha sebanyak 0,5 mL. Vaksin ini tidak boleh diberikan kepada anak yang sedang sakit berat atau menderita demam tinggi.
Efek samping yang mungkin terjadi adalah demam ringan dan pembengkakan lokal di tempat penyuntikan, yang biasanya berlangsung selama 1-2 hari.

bramchandra
Kelebihan Berat Badan (BB) merupakan momok bagi kita terutama wanita, meskipun penyebab dari kelebihan berat badan berawal dari diri kita sendiri yaitu pola hidup kita (terutama pola makan). Hal ini disebabkan makanan yang kita konsumsi melebihi dari kebutuhan kita. Selain dari pola makan kita factor lain yang berpengaruh adalah aktivitas yang kurang, dengan kata lain kita boleh atau bisa saja mengkonsumsi makanan melebihi kebutuhan asalkan di dukung/ditunjang oleh aktivitas yang tinggi (aktif). Sehingga faktor keseimbangan sangat memegang peranan penting. Jumlah konsumsi makanan harus seimbang dengan jumlah aktivitas yang lakukan, sehingga tidak terjadi penumpukan/kelebihan makanan di tubuh kita yang berakibat kenaikan berat badan.
Untuk mengetahui apakah kita tergolong memiliki berat badan lebih atau tidak, hal ini sangat tergantung dari proporsi berat badan dan tinggi badan. Beberapa cara untuk mengetahui hal tersebut yaitu :
TB (Tinggi Badan dlm cm) – 100 x 0.9 = Berat Badan Ideal (BBI).
Untuk TB > 150.
TB (Tinggi Badan dlm cm) – 100 = Berat Badan Ideal (BBI).
Untuk TB < 150.
BB Normal = BBI ± 10%.
BB kurang = < BB Normal minimum.
BB lebih = > BB Normal maximum.
Misalkan kita memiliki berat badan 60 kg dan tinggi badan 170 maka.
BBI = 170 – 100 x 0.9 = 63 kg
BB normal max = 63 + 10% ( 6,3 ) = 69,3 kg ~ 69 kg.
BB normal min = 63 - 10% ( 6,3 ) = 56,7 kg ~ 57 kg.
Maka orang tersebut tergolong berat badan normal.
Cara lain yang popular di dunia kesehatan yaitu dengan menggunakan IMT (Indeks Massa Tubuh) atau BMI (Body Mass Index), akan tetapi IMT ini memiliki nilai standar yang akui WHO ada dua standar, standar eropa dan standar asia. Sedangakn rumus IMT adalah sebagai berikut :
IMT = BB (kg) / TB2 (m2 )
Standar Asia Nilai IMT < 18,5 = Kurus.
18,5 – 22,9 = Normal
23 – 27,4 = BB lebih (OW/Over Weight)
27,5 > = Obesitas.
Bila kita menggunakan nilai antropometri pada kasus yang sama di atas, maka IMT orang tersebut adalah :
IMT = 60 / 1,72 = 20,76 (Normal).

Bila kita telah mengetahui kondisi antrpometri kita, ada pertanyaan yang timbul dalam hati kita, bagaimana kita mengatur berat badan kita bila kita memiliki berat badan yang berlebih. Ada tiga prinsif dasar yang digunakan dalam pengaturan berat badan adalah :
1) Edukasi / penyuluhan.
2) Pengaturan Berat Badan.
3) Olah raga.


1) Edukasi / penyuluhan.

Edukasi merupakan hal yang terpenting dalam menjalankan suatu program / diit pengaturan berat badan, karena edukasi/penyuluhan merupakan proses penanaman pemahaman program terhadap diri pribadi kita, bahkan lebih ekstrim lagi edukasi merupakan penanaman image atau sugesti terdapa diri kita. Dengan edukasi yang baik maka kita mengetahui secara jelas kondisi tubuh kita, penyebab kelebihan berat badan pada diri kita dan cara atau terapi apa yang cocok untuk pengendalian berat badan kita. Selain itu dengan edukasi yang baik akan menanamkan kedisiplinan dan kesuguhan kita dalam menjalankan program penurunan berat badan. Bila edukasi tidak dilaksanakan terkadang seseorang menjalankan program penurunan berat badan dengan biaya yang besar, akan tetapi karena kedisplinan dan pemahaman kurang terhadap manfaat program tersebut maka hasil dari program tersebut akan kurang atau tidak berhasil, bila berhasil itu hanya pada waktu tertentu, setelah selesai dari program itu maka berat badannya naik kembali (effect yoyo).

2) Pengaturan Makanan.
Dalam program penurunan berat badan , pengaturan makanan merupakan hal yang terpenting, karena makanan merupakan sebab dari masalah yang akan kita pecahkan dengan kata lain makanan merupakan input dari sistem pencernaan tubuh kita. Bila input (makanan) kita melebih dari kebutuhan, maka tubuh kita secara normal akan mengalami penambahan berat badan, kecuali pada kasus tertentu misalnya diabetes mellitus.
Prinsip pengaturan makanan secara sederhana tidaklah begitu istimewa karena baik orang yang menjalakan program pengaturan makanan (diit) maupun orang yang tidak menjalakan diit pada prinsipnya sama. Prinsip pengaturan makanan yang banyak dikenal/popular di masyarakat kita adalah prinsip 3 J ( Jadwal makan, Jumlah makan dan Jenis makanan).
a. Jadwal makan.
Prinsip yang pertama dalam pengaturan makanan adalah jadwal kita makan, hal ini berkaitan dengan waktu yang tepat untuk makan. Kenapa waktu menjadi hal yang perlu di perhatikan dalam pengaturan makanan. Hal ini disebabkan di dalam tubuh kita adanya “biology time” atau waktu biologis tubuh. Waktu biologis tubuh merupakan sistem otomatisasi tubuh yang berjalan seseuai dengan kebiasaan kita lakukan. Untuk lebih sederhananya, bila kita biasa bangun jam 5 pagi, maka kita akan terbangun pada jam 5 pagi baik ada alarm ataupun tidak. Begitu juga dengan biologi time sistem pencernaan kita, bila kita makan 3 kali sehari dengan waktu makan jam 6 -7 pagi, 12 – 13 siang dan jam 6 – 7 malam. Maka secara otomatis tubuh akan mengeluarkan asam lambung pada waktu tersebut. Dalam hal ini waktu/jadwal makan merupakan hal yang perlu mendapatkan perhatian, karena dengan tepat waktu kita makan, maka tubuh akan cepat memproses makanan tersebut dan tubuh mendapatkan energi yang tepat waktu. Bila kita mengabaikan hal tersebut, misalnya kita makan terlambat, maka asam lambung akan mengiritasi lambung kita karena makanan yang seharusnya dating/dikonsumsi pada waktu tertentu yang berfungsi untuk menetralisir asam lambung ini tidak ada (terlambat), maka masalah yang akan dihadapi yaitu gastritis atau lebih di kenal dengan maag (bukan mah-red). Penyebab lain dari gastrisis selain keterlabatan waktu makan adalah perbedaan persepsi dari program diit itu sendiri, maksudnya seseorang dalam menjalankan program diit untuk menurunkan berat badan biasanya menghilangkan salah satu waktu makan, biasanya waktu makan yang dihilangkan adalah waktu makan pagi atau malam, dengan alasan waktu makan pagi tidak sempat sarapan atau waktu makan malam, karena ngantuk dan takut gemuk. Sebenarnya pemahaman tersebut kurang tepat, karena selain menyebabkan gastritis ada masalah baru yang membayangi, bila kita menghilangkan waktu makan pagi maka aktivitas kita kurang bersemangat dan konsentrasi kita akan berkurang, hal ini diperkuat dengan penelitian anak-anak di amerika yang biasa makan pagi nilai matematikanya lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak yang tidak ssarapan pagi. Penghilangan makan malam juga berakibat kita akan kurang nyenyak tidur, yang akan berakibat kita bagun kurang bersemangat.
Selain hal di atas yang perlu diperhatikan juga yaitu waktu makan malam, karena waktu tersebut berhubungan dengan penurunan aktivitas kita. Bebrapa literature menjelaskan waktu makan malam yang baik adalah 3 – 4 jam sebelum tidur. Hal ini berhubungan dengan lamanya metabolisme zat gizi makro, yaitu karbohidrat dan protein. Kedua zat gizi tersebut akan habis dicerna dalam kurun waktu 4 jam. Bagaimana dengan lemak, lemak mengalami masa metabolisme yang lebih panjang dari KH dan protein yaitu 9 jam. Maka penulis menyarankan bila kita tidur jam 9 malam, maka waktu terakhir kita makan adalah jam 6 sore, dan pada waktu makan sore sebaiknya kita mengurangi sekali jumlah lemak pada makanan tersebut, karena bila kita terlalu banyak mengkonsumsi lemak pada waktu makan sore atau malam, maka 3 – 4 jam kedepan kita langsung istirahat/tidur, maka lemak yang dikonsumsi tubuh kita tidak di olah akan tetapi disimpan dalam tubuh kita, dalam jangka waktu panjang akan menumpuk dalam tubuh kita.
Pada intinya dalam melaksanakan diit bukan berarti menghilangkan waktu makan akan tetapi mengatur kembali jadwal makan disesuaikan dengan kebiasaan kita dan sifat dari zat gizi tersebut.

b. Jumlah makan.
Dalam berapa hadist Rosulloh SAW, makanlah apabila lapar dan berhenti sebelum kenyang, selain itu juga bahwa perut kita diisi oleh 1/3 makanan, 1/3 minuman dan 1/3 gas/udara. Dari hadist diatas intinya bahwa kita harus makan sesuai dengan kebutuhan kita. Hal ini berhubungan dengan jumlah makanan yang harus kita konsumsi tidak kurang dan tidak lebih, dan harus sesuai dengan kondisi lambung. Bila kita mengkonsumsi makanan terlalu lebih ada beberapa referensi yang menerangkan bahwa lambung kita seperti balon karet, maksudnya bila kita meniup/mengisi balon tersebut terlalu besar maka ketika balon tersebut “kemps” volume balon tersebut saat kemps akan lebih besar dari sebelum di tiup. Begitu juga dengan lambung kita bila lambung kita terlalu banyak diisi oleh makanan, maka ketika lapar (perut kosong) volume lambung lebih besar dari sebelumnya. Selain masalah volume lambung, masalah asam lambung juga memperburuk keadaan tersebut. Kenapa asam lambung perpenagruh terhadap jumlah makanan, karena ketika asam lambung keluar dan kita makan untuk menetralisasi asam tersebut, bila asam lambung berimbang dengan jumlah makanan, maka tidak ada masalah akan tetapi bagaimana bila jumlah makanan terlalu banyak tidak sebanding dengan jumlah asam lambung, hal yang akan terjadi adalah asam lambung akan keluar kembali sesuai dengan sisa jumlah makanan (kelebihan) yang kita konsumsi. Efek panjang yang terjadi asam lambung yang dihasilkan selanjutnya disesuaikan dengan jumlah makanan “berlebih” yang kita konsumsi, maka kita di”tuntut” mengkonsumsi makanan yang berlebih, akibatnya anda sudah tahu.
Akibat buruk lain yang disebabkan oleh makanan yang berlebih adalah “pengkebirian” hormon insulin, maksudnya disini saat kita makan sesuai kebutuhan maka hormon insulin keluar sesuai kebutuhan, akan tetapi bila kita makan terlalu banyak maka pada dasarnya kita memaksa hormone insulin keluar lebih banyak juga (disesuaikan dengan makanan). Akibat jangka panjangnya maka pangkreas mengalami kelelahan dalam memproduksi hormon insulin, akibatnya adalah “Diabetes Melitus”
Maka penulis menyarakan marilah kembali dan menelaah hadist tersebut diatas. Dan berapa jumlah makanan (kalori) yang harus kita konsumsi penulis hanya bias menyarakan berkonsultasilah dengan ahli gizi anda (dengan mengetahui/mengirimkan BB, TB, usia, jenis kelamin dan aktivitas anda).

c. Jenis makanan.
Bila kita memiliki “negative thingking” maka anda akan berhenti membaca artikel ini, dan akan timbul dalam pikiran/image anda kata yang terucap adalah “ribet amat”. Tetapi bila ada orang yang berpikir positif dan orang yang meniknmati proses artikel ini belum seberapa bila dibandingkan dengan tebalnya “order the phoenix”.
Prinsif yang ketiga adalah jenis makanan yang harus kita pilih dalam menjalankan program penurunan berat badan. Selain menghindari lemak pada waktu makan malam, kandungan zat gizi yang berhubungan dengan volume bahan makanan harus kita perhatikan juga. Metode yang mudah untuk memahaminya adalah dengan menggunakan DPBM (Daftar Penukar Bahan Makanan). Pada daftar tersebut kita akan melihat/tahu bahwa 1 penukar nasi sebanyak 100 gram dengan URT (Ukuran Rumah Tangga) ¾ gelas sebanding dengan mie kering 50 gram (1/2 bungkus). Maka penulis menyarakan bila kita akan menjalankan program penurunan berat, maka jangan memilih/ mengkonsumsi makanan yang dibawah standar/berat nasi lebih baik mengkonsumsi nasi atau bahan makanan yang volumenya diatas nasi. Bahan makanan yang harus dihindari adalah jenis tepung-tepung, karena tepung-tepungan volume/berat nya lebih kecil dari nasi akan tetapi jumlah zat gizinya sebanding nasi, dengan kata lain nasi 100 gram sebanding dengan tepung terigu/mie instant 50 gram. Bisa dibayangkan/misalkan kita makan 100 gram nasi memenuhi ½ dari volume lambung, maka bila diganting dengan tepung terigu hanya terisi ¼ dari volume lambung, hal ini berakibat kita akan cepat lapar kembali bila mengkonsumsi terigu.
Selain masalah penukar yang berhubungan dengan volume/berat bahan makanan, masalah struktur molekul bahan makanan berperan juga. Kita bandingkan terigu dengan nasi. Terigu memiliki struktur molekul yang kecil sehingga daya serapnya lebih cepat bila dibandingkan dengan nasi, maka kecepatan kosong lambung lebih cepat terigu bila dibandingkan nasi. Hal lain yang berpengaruh terhadap kecepatan pengkosongan dan daya serap bahan makanan adalah kandungan serat. Kandungan serat yang tinggi akan memberikan rasa kenyang yang lama bila dibandingkan dengan bahan makanan yang memiliki kandungan serat rendah. Karena fungsi dari serat salah satunya memberi massa di lambung lebih lama dan serat mengalami masa metabolisme yang lama di usus. Sehingga bagi orang yang menjalankan program penurunan berat badan, fungsi bahan makanan yang banyak mengandung serat memberikan keuntungan yang cukup besar, karena dengan keharusan mengkonsumsi makanan yang dibatasi kalorinya biasanya tingkat kekenyangan akan sulit dicapai atau terabaikan, akan tetapi dengan mengkonsumsi serat yang banyak dengan jumlah kalori tetap makan tingkat kekenyangan bisa dicapai.
Ketentuan diatas juga berlaku untuk untuk semua jenis makanan, dengan kata lain bila kita akan menjalankan program penurunan berat badan, konsumsi serat sangat mendapat perhatian, dan makanan yang berkalori tinggi dengan volume/berat yang kecil sangat perlu dihindari seperti tepung-tepungan, makanan berlemak (minyak atau protein hewani dengan kandungan lemak tinggi).

3. OLAH RAGA
Untuk olah raga pembahasannya panjang, akan tetapi pada intinya harus mengikuti kaidah sbb :
• JENIS OR ð CRIPE
– Continous ( 30’ terus menerus)
– Rhytmical (Kontraksi & relaksasi scr teratur )
– Interval (selang-seling, kdng cepat kdng lambat tetapi kontinyu ( 30-45’menit)
– Progresive (bertahap) : pemanasan, lat inti & pendinginan.
– Endurence : melakukan suatu prog dy thn.
• DOSIS / TAKARAN
– Takaran intensitas lat (kerasnya lat)
DNM = (220 – U) x 70-080%
* 8 mg 1 lat 60% DNM.
* 8 mg 2 lat 70% DNM
* 8 mg 3 ³ lat 80% DMN .
Lat dikerjakan < 60% DNM tdk memberikan perbaikan.
Lat dikerjakan >90% DNM diterapkan utk atlet.
- Takaran lama lat ( ³ 1 jam ).
* Pemanasan 5 – 10 menit (Suhu ö 1 – 2oC).
* Lat inti 20 – 30 menit
* Pendinginan 5 – 10 menit.
- Takaran frekwensi lat ( 3x / mg)
Setelah 48 jam ketahanan akan menurun jika tdk OR.
Akan di bahas tersendiri, tunggu yah :)
Wassalam
bramchandra
Program satu ini koq mirip sama yang nulis blog ini, gak usah heran emang program ini dibuat oleh orang yang nulis blog ini. Program IDS sebenarnya bukan program tapi hanya template excel, supaya lebih keren dinamai program IDS (Indonesian Dietetik System), weih gak keberatan nama tuh……… Program ini diperuntukan untuk konsultasi, karena Ide (tampa s) / gagasan dibuatnya program ini diperuntukkan untuk konsultasi. Program ini menurut penulis memang cukup simple dan mudah dalam penggunaannya. Semenjak di ciptakan program ini tahun 1998, program ini telah mengalami perombambakan hanpir 10 kali. Ini riwayat versi program IDS.
1998 – Pertama di ciptakan untuk konsultasi di lapangan (bakti social).
1999 – Versi 2 menggunakan macro dan data base klien.
2000 – Versi 3 Daftar penukar bahan makanan di rubah ke yang baru.
2001 – Versi 4 Data base & makro dilhilangkan dirubah ke fungsi link.
2002 – Versi 5 Perhitungan menggunakan Harris benedict.
2003 – Versi 6 Program untuk diet RP & DMRP dibuat (pake DPBM yang baru)
2004 – Versi 7 wuih lupa lagi …… ngapain (eh sibuk bikin program lain… )
2005 – Versi 8 Tampilan pada diet normal di perindah (kata orang kiddiessss ).
2006 – Versi 9 Menggunakan IMT/BMR WHO (orderan sihhhhh )
2007 – Versi 10 Mengunakan catatan tambahan pada diet normal

Bila rekan-rekan menginginkannya bisa rekan-rekan mengirim email permintaan ke alamat ini (khusus D3 gizi).
bramchandra
Ada begitu banyak keajaiban yang tersimpan dalam tubuh manusia. Mulai dari gerak reflek kelopak mata yang berkedip secara berkala untuk melindungi mata, hingga pada kenyataan kuku pada jari manusia yang tetap tumbuh meski sudah dipotong berulang kali. Hmm, jika mau bicara tentang tubuh, ilmu pengetahuan seolah tak pernah berhenti untuk bereksplorasi dan hasilnya selalu saja ada penemuan baru yang mampu membuat kita terkagum-kagum. Beberapa fakta di bawah ini misalnya, pasti bisa membuat Anda tercengang juga. Mari kita intip bersama.
Ya Alloh tidaklah Engkau menciptakan semua ini dengan sia-sia... Subhanalloh....
Tubuh mampu memproduksi aspirin sendiri
Makan buah dan sayur bisa membantu tubuh untuk menghasilkan obat penahan sakit sendiri. Penemuan Journal of Agriculture and Food Chemistry mengindikasikan bahwa partisipan yang mendapat asupan benzoic acid, salah satu zat alami yang terkandung dalam buah dan sayur, mampu memproduksi asam salisil sendiri. Asam salisil sendiri merupakan komponen penting penyusun aspirin yang berguna untuk mencegah peradangan dan mampu melepaskan rasa sakit.

Tidur siang saat kerja sebenarnya menguntungkan bagi para bos
20 menit tidur siang bisa meningkatkan kondisi waspada seseorang, meningkatkan mood, dan pasti produktivitas jadi membaik. William Anthony, salah satu penulis buku THE ART OF NAPPING AT WORK mengatakan bahwa tidur siang berdampak siaga hingga beberapa jam setelah bangun. Selain itu, jantung juga ikut mendapatkan keuntungan saat tidur siang. Dalam sebuah studi yang dilakukan selama 6 tahun terhadap partisipan dewasa Yunani menemukan bahwa pria yang tidur siang setidaknya 3 kali seminggu memiliki risiko 37% serangan jantung yang lebih rendah.

Ejakulasi bisa menyebabkan suami bersin
Beberapa pria mengalami kesakitan, pusing, atau bersin saat mereka mengalami ejakulasi. Meningkatnya aktivitas saraf selama orgasme itulah yang diduga menjadi penyebab timbulnya sakit kepala. Sedangkan penyebab bersin sendiri adalah karena otak sebagai pusat orgasme merangsang tubuh untuk bereaksi menguap dan bersin.

Setiap lidah manusia memiliki 'cetakan' yang berbeda
Sama seperti sidik jari, lidah manusia itu unik adanya. Bisa dijulurkan keluar, melindungi mulut dari tertelan benda tertentu, dan tak bisa ditiru cetakan struktur permukaannya. Tekstur geometris yang ada di permukaan lidah berbeda pada setiap orang sehingga bisa juga dipakai untuk mengidentifikasi seseorang.

Kaki merupakan 'pelabuhan' organ-organ penting
Kulit di telapak tangan dan kaki memiliki ketebalan lebih kurang 4 mm dan kulit kaki merupakan kulit yang paling tebal dari seluruh kulit di tubuh manusia. Selain itu, ada banyak kelenjar dari berbagai organ penting yang berlabuh di kaki. Pantas saja ahli refleksi bisa tahu jenis penyakit yang diidap dari pijatan pada bagian kaki.

Usus buntu ternyata berguna juga
Diklaim sebagai organ yang tak memiliki fungsi apapun, sebenarnya usus buntu juga diciptakan untuk tujuan tertentu. Apa itu? 'Hunian aman' bagi bakteri menguntungkan yang dibutuhkan usus untuk membantu proses pencernaan. Saat seseorang menderita diare, isi perutnya biasanya terkuras keluar. Usus buntu inilah yang kemudian menjadi tempat bernaung bagi bakteri menguntungkan agar tidak ikut keluar dari tubuh.

Tubuh manusia lebih tinggi saat pagi hari
Pada pagi hari tubuh manusia rata-rata lebih tinggi setengah inci daripada malam. Hal ini berkat kelebihan cairan dalam tubuh yang ada di antara tulang belakang, yang biasanya 'terisi' selagi kita tidur. Begitu hari lewat, saat tubuh beraktivitas, cairan di area tulang belakang ini pun merembes keluar sehingga tubuh jadi menyusut dan lebih pendek.

Tubuh manusia bersinar di dalam gelap
Kondisi ini terungkap jika menggunakan kamera ultra sensitif. Tubuh ternyata mampu memancarkan sejumlah sinar kecil yang (sayangnya) terlalu lemah untuk dideteksi dengan mata biasa.

Perut memproduksi lapisan baru tiap 3 hari sekali
Mengapa? Untuk mencegah asam lambung memakan perut itu sendiri, bila seseorang sedang berpuasa atau tidak makan apapun.